Rabu, 24 Februari 2016

Terimakasih Kamu dan Hujan

Sore ini hujan kembali menyapa, aku selalu suka dengan hujan, walau belum membeli buku Hujan karya Novelis Favorit ku, dan aku juga belum membaca novel itu.

Tetapi, aku selalu mencintai hujan, karena hujan selalu datang tiba-tiba.
Hujan selalu hadir di saat yang tidak pernah diprediksi sedikitpun.
Hujan selalu berhasil membuat basah tubuh, jalanan, bahkan motor putih ku.
Hujan tau kapan ia harus datang, kapan ia harus menyapa, terkadang hadirnya yang tiba-tiba membuat jantung ini tak karuan.

Dan, kamu adalah hujanku, kamu selalu hadir tiba-tiba walau sudah kutunggu tapi tak juga datang, dan saat aku lengah, dengan indahnya kamu hadir di hadapan ku dengan senyuman khas itu.
Bagaimana mungkin aku tidak menyukai hujan, karena hujan selalu berhasil menghadirkan sosok mu dalam uapan bayang masa depan yang seringkali membuatku lupa bahwa aku memijak bumi.

Ah, kamu memang hujan yang juga pergi tiba-tiba, meninggalkan kesegaran aroma dedaunan, menghapus panas dan abu yang memuakkan.
Iya, kamu adalah hujan, yang mampu mendinginkan hati serta mampu membuatku berfikir tenang walau kadang salah pertimbangan.

Hujan, terimakasih untuk senja ini, dan kamu terimakasih untuk hari ini.

#UniLilis
#SajakHujanDanKamu

Minggu, 21 Februari 2016

Sapu Tangan Biru Langit

Aku menatapnya dari kejauhan, senyum indah itu kini tak lagi menghiasi wajah lucunya.
Aku tahu ia sedang kecewa, pada siapa, aku juga tak tahu.
Lama ia menatap layar Android yang di genggam nya, hingga akhirnya ia memasukkan barang canggih itu ke dalam ransel yang sedari tadi tersandung di bahunya.

Dan, akhirnya air matanya pun tumpah, saat melihat itu ingin rasanya aku berlari dan menghampirinya, bertanya, minimal menenangkan hatinya, namun aku terlambat.
Seseorang yang ku kenal telah menyodorkan sapu tangan biru langit kepadanya, saat itu, iya, saat itu aku merasa tidak diperlukan dan tidak berguna.
Aku sempat berfikir untuk pergi dan meninggal wanita yang berjilbab coklat itu, namun kakiku enggan bergerak, seolah ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Sayang, kurasa wanita itu lebih membutuhkan lelaki yang menyodorkan sapu tangan biru langit itu, bukan aku, yah bukan aku yang memang sedari awal hanya memperhatikan tidak mempedulikan.

Duhai kamu, semoga dia memang sanggup menghentikan tangisanmu, bukan hanya menjadi topeng yang menipu hatimu.

Rabu, 17 Februari 2016

Alasan kita Hidup

Kenapa terkadang hidup ini tidak adil, seakan kita di bercanda kan di atas dunia ini, terkadang ada duka yang mendalam hingga melumpuhkan aktivitas, tak jarang ada bahagia yang membahana hingga meneteskan air mata, lalu kita bertanya apa kabar saudara kita yang di bawah jembatan sana?

Adakah sesuap nasi yang bisa dimakannya hari ini, di saat kita dengan kenyang nya makan 3 kali sehari dipaksa ayah dan ibu.
Lihatlah anak-anak usia sekolah itu yang rela berpanasan ria menjual tumpukan-tumpukan koran hingga malam menelan mentari ini, hanya untuk mencari jajan esok harinya, hingga lupa esensi hidupnya adalah belajar di bangku sekolah.
Perhatikanlah orangtua renta kita yang di usia senja nya masih memikul beban dagangan berjalan kian kemari hanya demi untuk mendapatkan lembaran-lembaran rupiah yang semoga bisa membuatnya tersenyum saat senja menjelang.

Aduhai, kenapa hidup ini sebegitu menyesakkan nya, kenapa seolah kebahagiaan itu susah sekali menghampiri hidup mereka.
Adakah Tuhan yang tidak adil, atau adakah pemimpin negeri ini yang tak berhati atau kita, iya kita generasi muda yang mulai tidak peduli. Kenapa kita terlalu sibuk dengan diri sendiri hingga lupa bahwa sejatinya Hidup Kita adalah berbagi untuk sesama.

Hidup kita adalah bagaimana bisa tersenyum saat yang lain bisa hidup dengan bahagia, duhai generasi muda, tumbuhan lah  empati, agar kau tahu akhirnya hanya empati yang bisa menumbuhkan bahagia di hatimu. Bahagia saat sesamamu merasakan arti hadirmu.

Senin, 15 Februari 2016

Buat Anak Muda

Apa yang kau dapatkan dari ikatan yang tak ada kekuatan hukumnya?
Dan apa yang kau banggakan dari status yang hanya menggambarkan bahwa kau seorang yang suka mendekati zina.
Hei, ayolah berfikir normal, bagaimana mungkin kamu seorang wanita yang dengan senang hati bahkan tersipu malu saat ada lelaki yang nembak bilang cinta trus ngajak pacaran?
Astaga, kalian tahu duhai wanita sesungguhnya kalian diajak untuk mendekati zina.
Kalian tentu tahu petikan ayat yang mengatakan Jangan Dekati Zina, lalu kenapa kalian menghampirinya dengan dalil CINTA??

Dan kamu, iya kamu yang bergelar anak lelaki putra bangsa yang katanya pengen merubah negara ini, astaga apa yang kalian lakukan, mengumbar cinta seperti pasar kaget, mengobral hati seperti barang murahan, apa kalian tidak malu boncengan berduan, megang tangan trus setiap hari chatingan, Hidup kalian sempit sekali anak muda. Seharusnya jika kalian memang mengaku cinta yang datang dari hati kalian tidak akan melakukan hal terlarang oleh agama. Namun, sayang sekali kalian sama saja dengan majnun, gila akan status, gila akan nafsu semata, kalian telah buta memilih wanita, Maaf ya jikalau wanita yang kalian suka itu paham agama dia tentu tidak akan mau diajak pacaran dengan kalian.

Seharusnya, jika kalian masih sekolah belajarlah dengan benar, beeorganisasi, bereksperimen menemukan hal baru sembari selalu taat dengan perintah agama, kalau kalian masih mahasiswa maka berjaya lah dengan gelar yang akan diraih, bersinar lah menjadi orang yang bermanfaat.

Karena jika tiba waktunya, kalian akan menemukan seseorang yang bisa mendampingi kalian menuju SurgaNya bukan orang yang akhirnya menyeret kalian ke nerakaNya atas kelakuan masa muda kalian yang tak karuan.

Aduhai adik-adik yang masih muda, percayalah yang baik hanya untuk yang baik, seharusnya kalian paham hal sederhana ini, kasian ayah dan ibu kalian yang lelah mencari nafkah untuk kalian tetapi kerjaan kalian hanya membuat malu mereka di hadapan Allah.

Sabtu, 13 Februari 2016

Sederhanakanlah

Terkadang di usia yang sudah memasuki fase pernikahan seringkali kita memiliki kriteria tersendiri untuk calon pendamping, walau kita tahu kata kunci untuk memilih itu adalah yang baik agamanya, namun acap kali kita melebih-lebihkan kriteria tersebut, menambah kriteria yang lainnya, yang nyatanya hanya akan menumbuhkan kekecewaan.

Banyak wanita, atau mungkin sebagian wanita menginginkan lelaki yang mapan, tampan, dan wibawa serta bisa membimbing dan bisa dibanggakan di mana saja, apalagi di acara pertemuan keluarga, namun wanita harus ingat, tak selamanya kriteria itu bisa didapatkan bahkan mungkin yang Allah hadirkan justru kebalikan dari apa yang kita inginkan, Allah menguji kita dengan hal itu, masih sanggup kah kita menunggu yang ideal? sementara yang sederhana mampu membuat kita semakin dekat denganNya.

Dan, kebanyakan lelaki tentu tahu memilih wanita itu karena 4 hal, kecantikannya, kekayaannya, kesuburan nya, dan yang utama Agamanya. Sayangnya banyak lelaki yang menambah kriteria lainnya, seperti pintar masak, modis, berpendidikan tinggi, keturunan keraton, Astaga kalaulah kita tahu, wanita yang agamanya baiklah yang akan mampu memberikan segalanya.

Karena kita tidak pernah tahu teman, apa yang akan kita lalui setelah akad nikah hari itu, semuanya rencana Allah, bisa jadi Allah akan menguji kita dengan hal-hal yang menggoyahkan keyakinan kita, betapa banyak wanita yang menikah dengan lelaki kaya, namun setelah menikah Allah cabut nikmat kaya itu, dan akhirnya hanya ada perceraian, betapa banyak lelaki yang memilih wanita karena kecantikannya dan Allah uji ia dengan kecelakaan yang akhirnya mengaburkan kecantikan itu, lalu akankah kekecewaan mengikis keimanan?

Perbaikilah teman, tak salah, sungguh tidak salah jika kita melebihkan kriteria, tetapi ingatlah mintalah sesuatu karena Allah, wanita yang mencintaimu karena Allah, lelaki yang memilih mu karena Allah, bagaimana mungkin kita akan kecewa kepada Allah yang lebih tahu urusan kita, bagaimana mungkin kita akan kecewa kepada Dzat yang nyawa kita dalam genggamanNya .

Jangan berlebihan, jangan terlalu berlebihan, sederhana kan lah, jika yang sederhana mampu menjaga keimanan mu kenapa harus berpaling menjauhiNya, jika yang sederhana mampu menopang dakwah dan agamamu, kenapa yang menjauhkanmu dariNya yang kau pilih.

Sederhanakanlah agar kau tidak kecewa, agar apa yang kau impikan tidak terlalu jauh dengan apa yang kau dapatkan.  Jadikanlah Allah alasan kau memilih nya, patner dalam hidup dan juga dakwah, bersatu membangun agama, bukan malah menjatuhkan mu dari jalan ini, bukan yang membuatmu lupa bagaimana berjuang di jalan Dakwah, bahkan yang akhirnya memutuskan hubungan mu dan nga Dakwah ini.

Rabu, 03 Februari 2016

Virus dalam Perjuangan

Tidak ada yang salah dari perasaan ini, rasa nyaman yang selalu kau hadirkan, penjagaan yang selalu kau perlihatkan serta kepedulian yang tak pernah kau lupakan.

Aku tak munafik dari rasa aneh yang tetiba muncul dalam hati, getar aneh yang datang saat kau berusaha mendekat, ada degup yang tak bisa ku kendalikan saat bersamamu melewati hari.

Namun, aku takut rasa aneh itu berubah menjadi malapetaka yang akhirnya hanya akan merusak rasa tulus perjuangan kita selama ini.

Memang, berjuang bersama untuk masyarakat itu berbeda dengan berjuang bersama dalam mendirikan rumah tangga, tetapi ada rasa dan harapan aneh yang seharusnya tidak boleh hadir dalam perjuangan ini.

Ketakutan ku saat niat ikhlas ini berubah lajur yang semestinya, ia tak lagi karena sang Pencipta namun berbelok saat perasaan ini tak lagi lurus kepadaNya.

Aku tak ingin kau jauh, dan aku tak ingin rasa ini hadir, rasa yang hanya membuat gerak keikhlasan ini terbatas. Maafkan aku jika melebihkan rasa kepadamu.

Aku tak menuntut rasa itu berbalas, namun aku kecewa dengan hatiku yang telah menduakanNya, betapa selama ini aku berusaha menjaga agar hati tak berpaling, namun apalah aku wanita lemah yang mudah simpati mudah menjatuhkan perasaan pada lelaki sepertimu.

Sungguh, maafkan aku yang memiliki rasa kepadamu, maafkan aku yang gagal menjaga hati ini, MAAFKAN AKU...

Selasa, 02 Februari 2016

Hanya sebuah Nasehat sederhana

Allah selalu punya cara untuk menegur hambanya.
Terlebih jika hamba itu hampir terjerumus ke arah yang tidak baik.
Apalagi melebihkan rasa cinta kepada seseorang yang belum menjadi siapa-siapa dalam hidupnya.

Maka bersyukurlah jika Allah menegur kita hanya dengan kedipan mata, atau hanya kode yang membuat kita kembali ke jalanNya .
Jangan sampai Allah menegur kita dengan cara memukul kita, betapa sakitnya diri kita jika Allah membiarkan kita bergemul dalam kesalahan apalagi kemaksiatan yang nyata-nyata salah, namun kita merasa santai saja karena belum adanya teguran.

Sadarlah jika di awal engkau sudah merasakan sesuatu yang aneh dalam hidupmu, apalagi di usia yang tak lagi muda, banyak sekali godaan yang bernama cinta kepada lawan jenis.
Seringkali dianggap biasa, memberi hati kepada yang belum halal, namun terlupa jika ternyata itu hanya akan sia-sia.

Seharusnya kita malu, ketika kita bisa memberikan hati kepada dia yang belum sah, dia yang entah siapa, bahkan mungkin menganggap kita sama dengan temannya yang lain, namun bisikan hati berkata bahwa kita di spesial kan nya.
Hingga akhirnya hati cenderung kepadanya, lupa jika ternyata ada Allah yang mengawasi.

Lupa jika ternyata sang pemilik cinta tengah cemburu dengan cinta yang belum halal itu.
Seolah kita yakin sekali jika ia akan menjadi jodoh kita.
Memupuk harapan tinggi ingin bersamanya meraih surgaNya Allah.

Seharusnya kita ingat, surga diraih dengan cara yang ahsan, dan cara yang tidak melanggar syariatnya.
Memang tidak ada salahnya jika kita meminta dia dalam do'a indah kita, tapi alangkah lebih baik meminta kepada Allah dalam bentukan sifat, bukan rupa apalagi nama, karena jika tidak kita dapatkan, tidak ada rona kecewa dalam hati kita.
Apalagi jika kita kecewa kepada Dia, yang maha mengabulkan do'a.

Kembalilah jika engkau terlanjur jauh dalam mencintai hambanya.
Berdoalah agar Allah tidak cemburu kepada dia yang hanya makhluknya.
Mintalah diberikan yang terbaik, melalui jalan yang benar.

(untuk hatiku yang rindu)

Orang Baru

Masih Cerita Kakak Adek

Sore setelah Ashar menggema di langit-langit perbukitan nan indah, hujan masih saja membasahi rerumputan hijau yang terbentang indah di pekarangan rumah kakak adik ini, mereka masih menikmati waktu bersama.

Teh hangat mengepulkan asap  di atas dua gelas yang telah terhidang lengkap dengan sepiring goreng pisang khas desa ini.

"Katakan kalau kakak menaruh hati pada pemuda itu kak? " sang adik yang duduk di samping sang kakak, menatap lurus, tatapan nya telah membelah hutan di depan mata.

" Entahlah dek, apakah ini cinta atau simpati, kakak susah membedakannya" sang kakak hanya berkata lesu, seolah tenaganya telah habis terkuras, bukan karena bekerja di sawah maupun ladang, tetapi memikirkan lelaki yang akhir-akhir ini hadir di hidupnya.

"Adek tidak suka dengannya, dia bukan tipe kakak, dia tidak akan pernah cocok untuk kakak, dia hanya akan menyakiti hati kakak, dengan memupuk pesona yang ia bagi kepada wanita yang lainnya. "' kali ini sang adik agak meninggikan suaranya membuat sang kakak refleks menoleh ke arah nya.

"Ayo lah dek, kamu tentu tahu, lelaki pilihan kakak, beda sekali dengan dirimu, kakak hanya merasa ada yang berbeda saat bersamanya, berinteraksi dengannya, berbeda denganmu, dan mungkin itulah yang kakak inginkan selama ini, sesuatu yang memang bukan darimu dek. " sang kakak tak kalah tegas mengungkapkan perasaan hatinya.

" Tapi adek tidak suka kakak disamakan dengan wanita lainnya, dia memperlakukan semua wanita sama kak" kali ini sang adik tidak mau kalah

"Tapi kakak suka dek... " Jawab sang kakak seketika

" Adek hanya tidak mau kakak terluka itu saja... " ucap sang adik dengan lemahnya, suaranyapun bersatu dengan rintik hujan yang semakin deras, menggambarkan suasana hati mereka berdua.

Senin, 01 Februari 2016

Tanpa Sengaja

Kau buat aku jatuh cinta tanpa sengaja
Lalu kau bawa dia dalam kehidupan kita.

Kau yang memupuk pesona atau aku yang terlalu terlena.

Kau berhasil membuatku goyah akhir-akhir ini, membawa hati terbang nelangsa ke indahnya mimpi yang tak kan pernah nyata.

Namun, Allah sayang denganku
Dia tahu bahwa aku telah menduakan hati, membaginya dan berusaha melemah karena virus cinta padamu.

Aku tahu, Allah selalu tahu bagaimana menjaga hambanya, menjaga hati agar tak mendua selain kepadaNya.

Menjaga hati, sulit memang, terkadang harus sakit berkali-kali, tetapi ibarat obat, walau pahit ia menyembuhkan.

Aku ikhlas, dan aku tahu ini salahku yang terlalu memupuk harapan besar kepadamu yang entah siapa dalam hidupku.

Terimakasih atas segala keindahan bersamamu, dan aku bersyukur hati ini masih terjaga hanya untuk dia.