Senin, 24 September 2018

Maafkan Aku

Maafkan Aku

Awalnya semua berjalan biasa saja, setiap hari berganti hari, minggupun berlalu dan bulan cepat sekali berubah.

Aku masih menjalani hari dengan tenang, tanpa paksaan dan tak ada yang kukejar selain harus menyelesaikan masa kuliahku.

Tiba-tiba kau hadir,
Di hari-hariku
Di setiap kegiatan sosialku
Di setiap waktu
Dan kini
Di sebuah ruang dalam hatiku

Kau tahu, waktu kini terasa lebih panjang, senja lama sekali menampakkan pesonanya, karena kau ada di sisiku.

Aku ingin menepis rasa nyaman itu dengan mencoba menjadi cair bersamamu dan menganggap semuanya baik-baik saja.

Tetapi aku terlambat,
Aku terlanjur membuatmu kecewa dengan sikapku yang kaku.

Aku sungguh tak tahu, bahwa ternyata ada rasa yang sama di hatimu.

Dan, saat aku menyadarinya
Aku semakin merasa bersalah, karena belum mampu membalasnya dengan rasa yang utuh dan halal.

Kini, waktu bahkan semakin melambat, bahkan aku tak tahu harus kemana mencari semangat, antara malu dan ragu serta rasa bersalah telah membuatmu berharap.

Maafkan aku yang belum pandai bersikap dan tak tahu harus bagaimana

Maafkan aku

Kamis, 15 Desember 2016

Menatap Sejenak

Terkadang pertemuan itu hanya sejenak Bun

Meski kita selalu merasa sudah lama bersama

Dan kita tentu tahu Bun, setiap pertemuan pasti ada Perpisahan
Itu adalah sebuah keniscayaan

Kini

Kita hanya bisa menatap sejenak
Mencoba memghadirkan slide kebersamaan

Menatap dinding,  halaman dan tersenyum mengingat kisah indah bersama

Hidup ini silih berganti kan Bun
Dan kita harus meninggalkan jejak yang indah

Agar kelak kita dikenang dengan kebaikan bukan kejelekan

Bapisah bukannyo bacarai kan Bun...

"uun_Ar"

Selasa, 13 Desember 2016

Percayalah Hati

Perjalanan menemukanmu ini membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Namun meyakini bahwa penguasa alam tak akan pernah mengingkari janjiNya,  adalah keyakinan yang tertancap kuat dalam sanubari.

Karena kita akan dipertemukan
Percayalah
Kita hanya butuh waktu untuk membuat ini nyata
Merangkai mimpi bersama

Dan
Menjadikan hari-hari kita menjadi indah
Penuh keberkahan
Karena bersamamu
Semuanya akan menjadi lebih indah

Kini
Kita hanya perlu waktu untuk saling memantaskan diri.
Belajar lebih
Dan
Memahami peran masing-masing

#uun_Ar
#SiangdiSiak

Rabu, 09 November 2016

Untuk Mate Kasihyanti

Dear my Mate
Sebelumnya ana mau minta maaf karena baru sempat mengucapkan
"Barokallahulaka wabaroka alaika wajamaika bainakhuma fi khoir"
Sakinah mawaddah warohmah wadakwah and istiqomah

Afwan ya mate, ana baru sempat menuliskannya untuk antum

Tentang Kita (10 November 2016)

Selaksa cinta yang membumbung tinggi, indah, mengangkasa, menorehkan cubisan ukhuwah indah bernama sahabat di jalan Dakwah.
Mate,
Dakwah ini secara sengaja mempersatukan kita
Menyatukan ikatan yang sangat kuat
Mengikat kita dalam lingkaran yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya
Pun,
Menempatkan antum di tempat terbaik dalam labirin hati

Ah, mungkin aku terlaluu sibuk, hingga menyapamupun aku tak sempat
Bahkan, seringkali engkau yang menelefonku duluan, hanya sekedar rindu
Maafkan aku mate,
Kesibukan membangun ummat ini memang menyita fokus dan waktuku
Hingga untuk menyapapun aku tak sempat,
Namun satu hal
Dalam Robitoh pagi petang itu
Engkau terbayang, pun masuk alam tiap doa sederhanaku

sering kita berencana untuk bersua, sekedar berbagi cerita
Namun waktu selalu saja belum bersahabat
Menyibukkanku dengan hal-hal yang mungkin tak penting
Hingga akhirnya
Takdir mempertemukan kita
Saat melepas guru tarbiyahmu
Di sudut salah satu masjid
Kau memelukku aku, saat tahu bahwa aku hadir, di shaf terakhir
Sungguh mate
Saat itu ingin sekali aku duduk lama bersamamu
Namu, lagi-lagi
Waktu memisahkan kita
Aktifitasku yang terlalu padat

Untuk hal itu, maafkan aku yang tak bisa menghiburmu
Pun, saat waktu-waktu kehilangan dalam hidupmu
Maafkan aku mate

Sungguh, mungkin mendoakanmu adalah alibi terbaik untuk membela diri
Namun, percayalah
Rindu ini juga mengguncang hati
Menyiksaku, saat-saat kita bersama berjuang di ranah siyasi itu
Saat kita bertungkus rumus dalam sampan sederhana bernama komsat
Saat hanya kita yang ada di dalamnya
Sungguh mate,
Aku merindukan saat kita bersama dengan yang lainnya

Lagi-lagi
Waktu memang memisahkan kita
Pun, amanah-amanah dakwah yang harus kita selesaikan segera
Membangun peradaban ummat
Hingga akgirnya
Masa-masa berjuang itu harus kita simpan rapat
Dan kita bersiap dengan masa yang baru
Membangun peradaban yang baru.

Berita bahagia yang kau bagi siang hari kala itu
Membuatku bahagia, sangat-sangat bahagia
Setidaknya kini
Sudah ada seseorang yang akan menyempurnakaan agama, dan kebahagiaanmu mate
Cukuplah apa yang pernah kau rasa, kau alami
Pun, perjalanan hidupmu dulu, kesedihan yang selalu kau simpan

Kini,
Berbaktilah padanya
Lelaki yang akan membawamu ke Surganya, membangun peradaban Dakwah
Di sana
Di sudut negeri ini
Aku percaya, kebahagiaan akan menyelimuti hari-harimu
Pun
Jika nanti, riak-riak kecil itu hadir
Maka pesanku bertahanlah
Jika nanti kau mulai renggang dengan perahu dakwah ini
Maka istiqomahlah mate
Tetap berada di lingkaran dakwah ini
Dulu, kini, dan nanti
Sampai akhirnya
Kita bersua di SyurgaNya
Bersatu kembali di tempat terbaik
Yang telah disiapkanNya

Selamat Mate, sungguh selamat
Kalau lah aku bisa memelukmu
Mungkin jilbab kita akan basah karena air mata
Pun kau tahu
Aku malu menangis saat bersama.

Semoga selalu Bahagia dan Istiqomah mate
Saling mendoakan di Jalan Dakwah kita yang Panjang ini

Saudaramu
di Bumi Rumbai
"Uni Lilis"

Minggu, 28 Agustus 2016

Mengenangmu Saat Hujan

Menyepi adalah caraku untuk menghadirkanmu secara utuh dalam tiap jengkal kebersamaan kita.

Sejauh mana aku berusaha melupakan justru hanya rasa sakit yang kan menghujam.

Aku ingin melupakanmu dengan cara sederhana. Dengan cara yang simple bahwa saat kembali bertemu denganmu kurasa getar itu tak ada.

Banyak kesibukan yang berusaha kulakukan agar aku bisa melupakanmu dalam tiap tetes keringat yang jatuh. Namun sekeras apa aku menyibukkan diri, sepi selalu saja hadir memberi kabar bahwa hati belum seutuhnya melupakan.

Lama aku mencoba berdamai dengan keadaan, hingga akhirnya kuputuskan untuk bangkit dan menganggap semua baik-baik saja, meski aku bukanlah wanita yang suka berpura-pura.

Karena cara melupakan yang terbaik adalah, saat kembali bersua kau tak merasakan apa-apa.

#uun_Ar
Saat hujan menyapa Fajr

Kamis, 28 Juli 2016

Apakah Aku Hanya Rindu

Aku rindu saat itsar menjadi penglima dalam ukhuwah
Aku rindu Taaruf itu bukan hanya sekedar menambah pengetahuan
Aku rindu di masa saat saling mengingatkan adalah cinta
Aku rindu saat Tafahum menjadi bagian dalam kehidupan
Pun, aku rindu saat Takaful menjadi tingkat paling tinggi dalam Ukhuwah

Ah, aku hanya bisa Rindu

Rindu dengan cara para ikhwah bertegur sapa
Rindu dengan mereka yang entah siapa namun saat bersua seolah sudah lama terpisah
Rindu dengan situasi yang genting
Saat hanya ikhwah yang menolong tanpa pamrih
Rindu dengan pelayanan meski hanya teman dari temannya ikhwah
Begitulah mereka diajarkan
Merujuk cara para Sahabat membingkai Ukhuwah Persaudaraan

Tak memandang harta, tahta, profesi, dan gaji bahkan asal usul diri

#uun_Ar

Selasa, 19 Juli 2016

Menangkap Langit

Menangkap Langit

Karena kita adalah perpaduan dua kelembutan.
Saling menguatkan
Saling berbagi
Pun saling memahami
Terkadang aku sepertimu
Dan terkadang kau sepertiku
Selebihnya banyak sekali kesamaan
Seolah aku melihat diriku sendiri
Namun di sisi lain
Aku merasa semakin jauh
Dan merasa kecil bersamamu
Karena itu
Aku selalu melihat langit
Memandang langit sangat lama
Tak jarang dari sisi dan bagian yang berbeda
Karena bagiku, Langit adalah kamu
Menggapaimu sama dengan
Menyentuh langit

#uun_Ar