Selasa, 02 Februari 2016

Orang Baru

Masih Cerita Kakak Adek

Sore setelah Ashar menggema di langit-langit perbukitan nan indah, hujan masih saja membasahi rerumputan hijau yang terbentang indah di pekarangan rumah kakak adik ini, mereka masih menikmati waktu bersama.

Teh hangat mengepulkan asap  di atas dua gelas yang telah terhidang lengkap dengan sepiring goreng pisang khas desa ini.

"Katakan kalau kakak menaruh hati pada pemuda itu kak? " sang adik yang duduk di samping sang kakak, menatap lurus, tatapan nya telah membelah hutan di depan mata.

" Entahlah dek, apakah ini cinta atau simpati, kakak susah membedakannya" sang kakak hanya berkata lesu, seolah tenaganya telah habis terkuras, bukan karena bekerja di sawah maupun ladang, tetapi memikirkan lelaki yang akhir-akhir ini hadir di hidupnya.

"Adek tidak suka dengannya, dia bukan tipe kakak, dia tidak akan pernah cocok untuk kakak, dia hanya akan menyakiti hati kakak, dengan memupuk pesona yang ia bagi kepada wanita yang lainnya. "' kali ini sang adik agak meninggikan suaranya membuat sang kakak refleks menoleh ke arah nya.

"Ayo lah dek, kamu tentu tahu, lelaki pilihan kakak, beda sekali dengan dirimu, kakak hanya merasa ada yang berbeda saat bersamanya, berinteraksi dengannya, berbeda denganmu, dan mungkin itulah yang kakak inginkan selama ini, sesuatu yang memang bukan darimu dek. " sang kakak tak kalah tegas mengungkapkan perasaan hatinya.

" Tapi adek tidak suka kakak disamakan dengan wanita lainnya, dia memperlakukan semua wanita sama kak" kali ini sang adik tidak mau kalah

"Tapi kakak suka dek... " Jawab sang kakak seketika

" Adek hanya tidak mau kakak terluka itu saja... " ucap sang adik dengan lemahnya, suaranyapun bersatu dengan rintik hujan yang semakin deras, menggambarkan suasana hati mereka berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar