Rabu, 24 Februari 2016

Terimakasih Kamu dan Hujan

Sore ini hujan kembali menyapa, aku selalu suka dengan hujan, walau belum membeli buku Hujan karya Novelis Favorit ku, dan aku juga belum membaca novel itu.

Tetapi, aku selalu mencintai hujan, karena hujan selalu datang tiba-tiba.
Hujan selalu hadir di saat yang tidak pernah diprediksi sedikitpun.
Hujan selalu berhasil membuat basah tubuh, jalanan, bahkan motor putih ku.
Hujan tau kapan ia harus datang, kapan ia harus menyapa, terkadang hadirnya yang tiba-tiba membuat jantung ini tak karuan.

Dan, kamu adalah hujanku, kamu selalu hadir tiba-tiba walau sudah kutunggu tapi tak juga datang, dan saat aku lengah, dengan indahnya kamu hadir di hadapan ku dengan senyuman khas itu.
Bagaimana mungkin aku tidak menyukai hujan, karena hujan selalu berhasil menghadirkan sosok mu dalam uapan bayang masa depan yang seringkali membuatku lupa bahwa aku memijak bumi.

Ah, kamu memang hujan yang juga pergi tiba-tiba, meninggalkan kesegaran aroma dedaunan, menghapus panas dan abu yang memuakkan.
Iya, kamu adalah hujan, yang mampu mendinginkan hati serta mampu membuatku berfikir tenang walau kadang salah pertimbangan.

Hujan, terimakasih untuk senja ini, dan kamu terimakasih untuk hari ini.

#UniLilis
#SajakHujanDanKamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar