Sabtu, 28 Mei 2016

Langit-langit Cinta

Semburat indah terpancar di ujung wajahmu.
Menyapa hari di penghujung penantian.
Bersambut indah dalam jamuan kekeluargaan, aku dan kamu.

Mengemas kepingan penantian, membungkus indah dalam balutan pernikahan.
Karena meminangmu berarti melihat indahnya langit setiap waktu.

Lama penantian ini kita jalani, kesibukan ku dan kesibukan mu, meski kita di bawah atap dan langit yang sama.
Namun, sekat indah ini berhasil membentengi hati kita.
Menjaganya hingga tiba pada waktu yang tepat.

Karena aku memilihmu, dan kau menerima ku.

Hari itu, saat jawabanmu kuterima, kau tahu, Langit tersenyum padaku, pada kita.
Karena meski di bawah atap yang sama, kita selalu  saling menjaga diri.

Duhai dinda, yang ia takdir kan untukku.
Terimakasih telah menunggu dan memantaskan diri untukku.
Tulang rusuk yang kucari, dan kutemukan tak jauh dariku, dari Langit yang selalu menaungi kita setiap harinya.

Dinda, terimakasih menerima ku, menjadi pendamping dalam hidupmu.
Karena aku tahu, kau lah yang Kubutuhkan... Kau lah Langit Cintaku tiap harinya.

Bersama, kita nikmati indahnya Langit sembari saling memahami dan menjalani biduk ini.

Ganggam tanganku, agar aku bisa membawamu melihat langit yang mencemburui kita dikemudian hari.

(Untuk Mbk Tih dan imam hidupnya)
uun_AR

Minggu, 22 Mei 2016

Menyapa Senja

Gumpalan awan yang berpercikkan cahaya keemasan.
Menorehkan  pancaran keindahan dalam guratan pergantian.
Menopang lelah seharian, berganti dengan Lukisan senja di ufuk sana.
Meski kini, jelas tak lagi sama, namun selalu ada cara untuk menikmati senja.
Bersamamu di ujung hari, sesuatu yang tak pernah kita lalui.
Sesuatu yang semoga hari ini menjadi permulaan ikatan baru antara kita.
Di ujung senja, bersamamu, meluahkan tumpukan sesak di hati.
Karena sesuatu yang sesak harus dibagi, meski tanpa solusi.
Senja di ujung rumahmu.
Lihatlah, senja menyapa kita, memberi kabar, bahwa malam akan tiba, dan kehadiran senja hanya sejenak.
Maka, nikmatilah, rasakan sensasi keindahannya.
Tanpa lupa bersyukur kepada penguasa Alam, yang telah menyatukan hati-hati kita.

@UniLilis
#SenjaDiRumahAyuk

Selasa, 17 Mei 2016

Tipuan Belaka

Terkadang hidup ini aneh, kenapa seolah begitu tidak seimbang nya apa yang ada.
Kontras yang memang telah menjadi pemisah.
Akupun sering bertanya, apa kerja Penguasa kota or penguasa negeri ini, kenapa masih banyak mereka yang tidak merasa aman.
Seolah tidak ada solusi, hati nurani yang telah pergi, dan kesombongan yang menjadi-jadi.

Ketika kaula muda sibuk dengan dunia maya dan hedon nya.
Ketika para pejuang sibuk dengan status jomblonya.
Ketika para mereka yang terbilang berlebih harta sibuk mengunjungi ribuan negara.
Hingga lupa, bahwa di persimpangan lampu merah itu, beberapa anak terpaksa bekerja.

Mereka lupa bahwa di bawah jembatan itu, ada para pengemis yang tak memiliki pekerjaan.
Mereka seolah menutup mata, dari keadaan sekitar yang menyayat hati di setiap pagi nya.
Kita seolah pura-pura lupa bahwa Dunia ini hanya titipan, palsu belaka.
Kenapa hati kita tidak pernah sensitif dengan keadaan sekitar.
Kenapa seolah hidup kitalah yang paling diprihatinkan.

Dunia dan isinya berhasil menipu kita.
Berhasil menutup mata hati kita.
Berhasil menjadikan kita pribadi yang individualistis.
Sibuk dengan diri, dan kelompok pribadi.
Lupa bahwa di luaran sana, masih banyak yang membutuhkan kita.
Lalu kenapa, kita berfikir bahwa itu bukan urusan kita...

Bukankah manusia yang paling baik itu, adalah dia yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Selamat Berjuang Kawan, yang telah memilih Bergerak dan inisiatif di era yang semakin aneh ini.

(uun_AR)

Minggu, 15 Mei 2016

Karena Cinta akan Menemukan Jodohnya

Karena Cinta Akan  Menemukan Jodohnya
 

Judul Buku : Jodohku dalam Proposal
                         Penulis        : Nafi’ah al-Ma’rab
Penerbit      : Tinta Medina
Tebal          : 182 halaman
Cetakan      : Maret 2016
ISBN          : 978-602-0894-21-8
Tak pernah terbayangkan bagaimana perasaan Laranjani yang merupakan tokoh utama dalam novel yang luar biasa ini. Ketika akhirnya ia harus menikah dengan pemuda yang sangat dikagumi para aktivis mahasiswi di kampusnya, dan satu hal yang terlambat ia sadari bahwa, lelaki yang menikahinya adalah sahabat baik dari pemuda yang ia cintai.
Terkadang diusia yang tidak lagi muda, banyak sekali desakan bahkan tuntutan dari orang di sekitar yang sebenarnya berniat untuk menolong, memberikan pilihan, tak jarang seringkali memojokkan. Itulah yang dirasakan Laranjani, semua orang yang mencintainya berusaha membantunya dalam menemukan jodoh secara tidak langsung, sindiran, bahkan terang-terangan mendesaknya untuk segera menikah meskipun jadi istri kedua. Sesak seringkali dirasa Laranjani, bagaimana mungkin orang yang mencintainya tega memaksanya menerima proposal para pria yang tak sesuai dengan kriterianya, apalagi menjadi istri kedua dari pimpinannya sendiri.
Hingga suatu senja ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya, lelaki yang secara tiak langsung juga mengaguminya. Skenario penguasa alam membawa mereka bekerja di tempat yang sama, bahkan akrab sebagai patner kerja.
Namun takdir selalu berkata lain dari apa yang diharapkan, seringkali memang ekspektasi jauh dari realita. Itu pula yang Laranjani rasakan, ketika pemuda yang ia kagumi secara tak sengaja menawarkan abang kebanggaannya kepada pak Hasan yang merupakan pimpinan di tempat mereka kerja. Pak Hasanpun yang peduli dengan usia Laranjani menawarkan Fatih kepadanya. Alhasil, kedukaan menyapa hati Rifki dan itupula yang dirasakan oleh Laranjani.
Susah payah wanita tegar ini menetralkan hatinya, menentramkan jiwanya, berusaha meyakinkan dirinya mungkin jodoh terbaiknya adalah lelaki yang tidak ia cintai.
Hingga akhirnya ia menyatakan rasa hatinya kepada pak Hasan, bahwa Rifki yang ia inginkan bukan Fatih. Apa daya nasi sudah menajdi bubur, Fatih telah mengiyakan proses taaruf itu, sedangkan Rifki juga dijodohkan dengan anak teman Pak Hasan. Inilah yang namanya dibercandai oleh takdir. Andai saja di awal rasa itu dikatakan dengan bijaksana bahkan dengan tanggungjawab, namun Penguasa Alam selalu punya jalan terbaik untuk setiap hambanya.
Mbak Sugiarti yang merupakan nama asli penulis novel Jodohku dalam Proposal ini, menggambarkan kisah jodoh Laranjani dengan sangat apik, dan rapi, alur yang digunakan juga berhasil membawa kita menuju masa depan, menerka-nerka apa yang akan terjadi. Di beberapa bab, Mbak Sugi sengaja menulisnya dengan menambatkan tahun, ini semakin memudahkan pembaca untuk mengetahui bahwa alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju.
Akhir dari cerita ini juga lumayan sulit untuk diduga, karena ternyata selalu ada kejutan di bab-bab terakhir novel ini. Meski terklesan terburu-buru di endingnya dan klimaks yang kurang memuncak.
Penyelesaian dari klimak yang ada adalah dari alam langsung, keputusan pergi yang diambil Fatih, membawa luka di hatinya, bahwa wanita yang telah lama menjadi istrinya menyimpan rasa kepada adik tingkat yang ia sayangi, partner dalam aktivitas dakwah dan organisasinya.
        Keseluruhan isi novel ini sangat mudah dipahami untuk pembaca, apalagi para aktivis dakwah yang memang memiliki kegitan seperti Laranjani, Rifki dan Fatih. Namun, akan terasa sedikit sulit jika harus dibaca oleh mereka yang tidak pernah terjun dalam organisasi.
          Bagaimana mungkin, wanita yang sudah lama ia nikahi ternyata tak pernah mencurahkan cinta yang sama kepadanya. Dan sakit yang ia rasa setelah tahu bahwa lelaki yang bertahta di hati isterinya adalah Rifki adik tingkat yang sangat disayanginya.
Kesempurnaan dari novel ini terlihat dari terlampirkan beberapa catatan hati tentang cinta, dan jodoh, nasehat sederhana bagi para pembacanya, seperti puisi yang dititipkan, bonus untuk pembaca yang menyukai puisi.
(uun_AR)