Minggu, 27 Maret 2016

Benarkah Aku Lupa

Aku sebenarnya sudah mulai lupa cara jatuh cinta, menikmati tiap sensasi debar-debar di dada saat ia melintas di depan mata.

Aku juga lupa bagaimana rasanya rindu, dengan dia yang hanya bisa kuminta dalam doa serta sujud panjang ku.

Aku mulai lupa bagaimana rasanya mendapatkan perhatian yang lebih dari dia yang nantinya akan menemani hari-hari panjang perjuangan ini.

Tetapi aku berharap, saat aku lupa, ya, di saat aku lupa aku berharap ia hadir dengan gagah nya, mengulurkan tangan dengan indah bersalaman dengan ayahku lalu menggangenggam tangan ini, menjadi penguat dalam perjalanan panjang.

Aku hanya ingin ia hadir di saat yang tepat, di saat memang Allah pilihkan ia hadir dengan kepantasan menurutnya.

Karena aku tak bisa memaksa, selain hanya bisa mendoakan agar ia diberi kemudahan, keberanian, dan kekuatan untuk menjemputku dengan indah.

Dan, di saat aku mulai lupa cara mencintai, kuharap ia hadir dan mengajariku caranya, karena cinta hanya untuknya, yang ditakdirkan untukku.

Berharap bersamanya kelak, bisa memberikanku kasih sayang yang utuh, untuk anak-anak dan perjuangan dakwah ini. Karena aku juga butuh penguat dalam terjal serta panjangnya jalan ini, dan kuharap itu kamu, ya, kamu yang sedang memantaskan diri.

Hati ini masih rapi, tanpa tulisan nama siapapun, karena bagiku jatuh cinta itu hanya kepada jodoh yang Allah takdir kan untukku.

Jangan ragu untuk hadir, karena ada ruang yang spesial di hati ini untukmu, hanya untukmu yang Allah takdir kan untukku kelak.

#PuisiSubuh
@UniLilis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar