Sabtu, 26 Maret 2016

Peran Kita

Siapa pula yang sanggup untuk bekerja selama 24 jam mengikhlaskan fikiran, tenaga bahkan waktu untuk memikirkan mereka, generasi penerus bangsa.

Gelar sarjana yang susah payah diraih, susah payah dicapai bahkan sebagian dari kita lulusan negeri para nabi, namun kini kita berkecimpung di lemah yang sama, Lembah peradaban.

Terkadang ada iri dengan mereka yang bekerja hanya sekian jam, memenuhi jam mengajar saja, membiarkan mereka di luar jam sekolah, tak jarang ada yang hanya menjadikan rutinitas biasa,  datang duduk di kantor ngotak-ngatik komputer dan laptop.

Namun, penggalan hadits itu selalu terngiang-ngiang tiap keletihan dan bisikan iri itu hadir, penggalan hadits yang membuat semangat ini hadir lagi, meski aku bukan seorang ahli hadits namun penggalan ini cukup menampar hati..  "Sesungguhnya manusia yang baik adalah yang bermanfaat untuk orang lain"

Bagaimana mungkin aku lelah?
Bagaimana mungkin aku kecewa?
Bagaimana mungkin aku iri?

Bukankan Allah yang menyaksikan setiap apa yang kita kerjakan, banyak, sedikit.
Allah menghitung peluh, lelahnya fikiran, setiap masalah yang berhasil kita pecahkan, lalu masih adakah kecewa dan iri itu?

Kita diciptakan berbeda, namun takdir Allah menyatukan kita, bersama bertungkus rumus, berjibaku bersama menyelesaikan ini semua, menyelesaikan peran yang Allah pilihkan.

Hingga nanti, tiba waktunya Allah menyuruh kita berganti peran, atau mengakhiri segalanya.

@UniLilis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar