Jumat, 01 April 2016

Akhwat dan Ikhwan yang Lebih Muda

Untuk mereka akhwat or kakak-kakak yang dipinang oleh lelaki or ikhwan yang lebih muda, aku ingin menyampaikan kata selamat.

Yah, kata selamat untuk kakak yang menekan ego, mengenyampingkan amarah dan menerima dia yang mungkin selama ini biasa dipanggil nama atau mungkin dipanggil adik.

Berat memang, ketika hal itu harus dialami, ada kaget, shock, kecewa, bahkan mungkin marah, karena seberani itu adek tingkat meminang kita yang usianya jaaaaauh dari usianya.

Kadang ada rasa aneh, beda, kesal, dia yang biasa dianggap adik-adik, kini kudu dihormati dihargai dan dijadikan penuntun dalam hidup ini.

Tapi marilah kita melihat dari sisi yang berbeda, lihatlah dari sisi ikhwan or sang lelaki.

Kebayang g, apa yang ia fikirkan hingga akhirnya berani memilih dan meminang kita, kebayang g, apa yang bergejolak di hatinya ketika dengan bismillah ia memilih kita, sang kakak yang usianya jauh tua darinya.

Apa perasaannya ketika biasa menyapa kita dengan kakak, tapi akhirnya memanggil kita nama, bahkan mungkin dipanggil adinda, ditambah lagi bullyan teman sebaya.

Sebenarnya ia bebas memilih wanita sebayanya, atau wanita yang lebih kecil darinya yang mungkin bisa menenangkan hatinya, daripada menikahi kita yang lebih tua, mungkin sering menghardik nya atau jadi bahan curhat akhwat setingkatnya.

Itulah yang kubilang hebat dan sangat hebat, mereka menggunakan mata hati dan mata pemahaman bukan sekedar mata fisik belaka. Mereka memiliki visi yang indah, aku menyebutnya visi penyelamatan akhwat yang lebih tua, ah, betapa hebatnya mereka.

Jadi sekali lagi aku ucapkan selamat kepada kakak, uni, mbk, dan mereka yang dinikahinya oleh ikhwan lelaki terbaik yang memiliki pemahaman yang baik bahwa nikah bukan soal usia, tapi pemahaman bahwa pernikahan adalah jembatan awal menggapai dakwah yang panjang ini.

Selamat kk, selamat akhi, bahwa kau telah melihat dari sisi yang berbeda, selalu lah sakinah mawaddah warahmah wa dakwah.

@UniLilis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar