Senin, 25 Januari 2016

Awan Hitam

Masih Cerita Kakak Adek

Siang ini awan hitam menghinggapi langit yang tadinya cukup cerah dan indah.
"Bakalan hujan nih kak, kita menepi di pondok ujung aja yuk kak.!" sang adik memotong perjalanan kakaknya dan berusa memimpin perjalanan mereka, di saat perlahan rintik-rintik itu mulai turun.

"Kenapa kita harus menghindar Dek? bukankah hujan selalu membuat kita merasa lebih tenang?" sang kakak berjalan pelan, menikmati setiap tetes yang jatuh di wajahnya dan membuat motif baru di jilbab krem yang dikenakannya.

Sang adik berhenti, mendengar kata-kata sang kakak hanya menambah sendu di hatinya, bagaimana tidak hujan selalu berhasil membuat kakaknya menjadi orang lain, wanita yang perawakan tegas dan lugas berubah menjadi seseorang yang sendu, melow, bahkan sangat cengeng.

"Hujan memang selalu punya cara untuk membuat suasan hati kita berubah kak, tapi seharusnya hujan juga bisa membuat kita mengimajinasikan masa depan kita menjadi lebih baik, move on misalnya, dan tidak terlalu memikirkan masa lalu.!" sang adik berkata dengan bijaknya.

"Wah, kali ini sepertinya bukan tentang kamu dek, tapi tentang kakak." sang kakak memilih duduk di tepain pondok kecil yang memiliki dua buah anak tangga, pondok ini seperti rumah panggung, namun ukurannya jauh sangat-sangat kecil, digunakan untuk istirahat oleh para petani.

"Sajauh apapun kakak berusaha melupakannya kak, ia hanya akan kembali membanyang dalam kehidupan kakak, bahkan menjadi sangat nyata dan sakitnya akan kembali kakak rasakan, seharusnya kakak belajar menerima setiap kejadian yang terlanjur menjadi cerita indah dalam kehidupan kakak."

Sang kakak hanya terdiam, bayang tentang masa lalu itu memang kini membekas nyata dalam hidupnya. Bayang saat ia ditolak mentah-mentah untuk menjadi menantu di salah satu keluarga yang kaya, serta taat beragama, sakit yang ia rasa jauh dari rasa kecewa, bahwa ternyata adat mampu menutupi ketaatan dalam beragama, sesuatu yang selalu ia tentang, namun menjadi boomerang dalam kisah cintanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar