Senin, 04 Juli 2016

Jatuh Cinta itu Sakit Gigi

Kalau mgomongin cinta bakalan g ada habisnya, apalagi bagi kaula muda, pun kini sudah merambah ke anak-anak kecil, tak luput juga para aktivis dakwah yang kegiatannya berdakwah bersama dan terhimpun dalam sebuah organisasi.

Jatuh cinta ini lumrah sebenarnya, eits...lalu apa hubungannya sama gigi yang berlubang?

Oke, kita bahas.
Pernah denger lagu yang liriknya begini "dari pada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini".
Nah, pernah denger kan semuanya.
Padahal kalau sakit gigi menimpa kita, kita pasti ngebalik liriknya "lebih baik sakit hati, daripada sakit gigi ini".
Karena guys, sakit gigi itu, beneran sakit deh, sampe ke kepala, ke jantung bahkan detak jantung kita berdetak lebih cepat bahkan sangat cepat, ditambah ngilu yang menusuk ulu hati.. wiiih SAKIT nya.. sangat sakit.

Loh, terus apa hubungannya sama Jatuh Cinta?

Hampir lupa, gini dech, sakit gigi bermula dari lubang kecil di gigi yang tak pernah kita perhatikan hingga lama kelaman lubang itu semakin membesar bahkan membuat saraf gigi sering radang dan akhirnya membuat lubang di dalam gigi itu berdenyut tak karuan.

Begitulah jatuh cinta guys, awalnya hanya simpati biasa, saling tanya kabar, saling ngingatin makan, solat, kuliah bahkan kerjaan. Sampai kita lupa hingga akhirnya separuh hati kita sudah penuh dengan tulisan namanya dan jadwal hidupnya.

Lalu, kalau sakit gigi, kita bakalan ke dokter kan? Meski sebelum itu kita akan mengakalinya dengan menggiling bawang putih lalu dimasukkan ke gigi yang berlubang padahal g ngefek, atau kumur-kumur pake air garam yang semakin bikin gigi rapuh.
Seharusnya langsung ke dokter aja, biar dapat perawatan, baru ada tindak lanjutnya, jika tidak memungkinkan untuk ditambal, maka harus dicabut, biar sakitnya hilang selama-lamanya bersaman dengan gigi tersebut.

Bagitu juga Jatuh cinta, kalau udah parah bangetz, kamu harus kudu ke dokter cinta yang paham Agama guys, bukan yang abal-abal. Konsultasi ke ahli syariat Islam biar g salah langkah, bisa juga ke mereka yang udah nikah atau ke mereka yang selalu berhasil membentengi dirinya. Kamu minta resep ke mereka. Kalau misalnya virus Cinta kamu udah stadium akhir, kudu ada tindakan, NIKAH iya nikah, biar sakitnya sembuh secara sempurna.

Tapi.. kalau dianya g mau diajakin Nikah? Nah ini dia ni masalah barunya, kamu kudu cabut gigi yang berlubag itu, eh salah, kudu cabut rasa padanya yang terlanjur tertancap di hati kamu.
Kamu kudu tarik nama dia sekuat tenaga dari hati kamu, meski sangat sakit bahkan berdarah, tapi kamu kudu kuat, biarkan ia tanggal dari hati kamu, agar nanti tumbuh yang baru.

Namun, jika kamu hanya memilih untuk menambalnya, maka nasib kamu bakalan sama dengan mereka yang sering nambal gigi, awalnya lubang itu tertutupi namun, denyutnya sampai ke ulu hati karena kontraksi yang membutuhkan antibiotik serta obat radang agar gigi kembali tenang.

Begitulah hati kamu, ketika kamu hanya memilih menutupnya saja, menambal namanya saja, suatu hari kamu akan ngilu mengingatnya, lalu akan sakit jika melihatnya bersama yang lain, bahkan kamu akan smaput eh bukan kamu akan menggigil menahan sakit saat ia menikah dengan yang lain.

Ooowww ooow ooow

So, sobat semua, menjaga hati itu kudu sama dengan menjaga gigi. Sering dibersihkan, digosok, diperiksa, memakan makanan yang sesuai, tidak berlehihan.

Hatipun begitu, kudu sering dibersihkan dengan istigfar, tilawah Alquran, berkumpul dengan orang soleh, ikut pengaiian, tambah ilmu, tambah pergaulan. Pun memuji dan terkesima yang pada porsinya saja.

Yuk, sama-sama jaga Hati dan jaga kesehatan Gigi.
Sekuat apa kita menjaga hati kalau g bisa jaga gigi bakalan sakit juga.
Sekuat apa kita jaga gigi kalau hati kita sakit, setidaknya g ngeluarin duit.

@uun_Ar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar