Sabtu, 28 Mei 2016

Langit-langit Cinta

Semburat indah terpancar di ujung wajahmu.
Menyapa hari di penghujung penantian.
Bersambut indah dalam jamuan kekeluargaan, aku dan kamu.

Mengemas kepingan penantian, membungkus indah dalam balutan pernikahan.
Karena meminangmu berarti melihat indahnya langit setiap waktu.

Lama penantian ini kita jalani, kesibukan ku dan kesibukan mu, meski kita di bawah atap dan langit yang sama.
Namun, sekat indah ini berhasil membentengi hati kita.
Menjaganya hingga tiba pada waktu yang tepat.

Karena aku memilihmu, dan kau menerima ku.

Hari itu, saat jawabanmu kuterima, kau tahu, Langit tersenyum padaku, pada kita.
Karena meski di bawah atap yang sama, kita selalu  saling menjaga diri.

Duhai dinda, yang ia takdir kan untukku.
Terimakasih telah menunggu dan memantaskan diri untukku.
Tulang rusuk yang kucari, dan kutemukan tak jauh dariku, dari Langit yang selalu menaungi kita setiap harinya.

Dinda, terimakasih menerima ku, menjadi pendamping dalam hidupmu.
Karena aku tahu, kau lah yang Kubutuhkan... Kau lah Langit Cintaku tiap harinya.

Bersama, kita nikmati indahnya Langit sembari saling memahami dan menjalani biduk ini.

Ganggam tanganku, agar aku bisa membawamu melihat langit yang mencemburui kita dikemudian hari.

(Untuk Mbk Tih dan imam hidupnya)
uun_AR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar