Pergilah
Dan...
Perjalanan
kali ini kulalui dengan hati yang sesak, penuh debar-debar aneh dan deraian air
mata, tak ku sangka sungguh sangat tak kusangka. Di Kereta ini....
“Pergilah dan, bawa semua luka itu di sini
hanya aknmenambah luka dan, idan tak kan
pernah sanggup menghadapinya”
Aku
memutuskan pergi menjauhi mereka, semua terasa sia-sia, yang kuperjuangkan yang
kutunggu dan yang kuharapkan telah hilang, musnah dan hancur berkeping-keping.
Rasanya aku ingin memanggil Izroil saja membawaku pergi dari dunia yang fana
ini.
“uni sudah mengingatkan idan kan, idan saja
yang terlalu menaruh hati pada wanita itu, dia tak pantas sedikitpun menjadi
pendamping hidup idan, tapi... uni masih menghargai keputusan idan untuk
menunggunya, nyata dan, nyatanya... dia menikah dengan sahabat karib idan
sendiri, sahabat yang idan sayang lebih dari uni, sahabat yang telah berhasil
menusuk idan dari belakang. Uni tak
pernah ikhlas atas apa yang ia perbuat terhadap idan, tapi uni enggan
mengabarkannya kepada idan, agar kuliah master idan di negeri sebrang itu berjalan lancar tanpa
gangguan dan.. tapi idan pulang tanpa kabar dan semuanya sudah terjadi. Maka pergilah
dan, uni mohon dan.... pergilah,,,,”
Uni
Anik kk sulungku berusaha menguatkanku untuk tetap tegar menghadapi ini semua.
Dia memang sudah menasehatiku di awal-awal untuk tidak berjanji pada Mira, dan
tidak menitipkan pesan kepada Ari agar menjaga Mira, tapi semuanya
pengkhianat... semuanya munafik... Kata-kata Uni Anik hari itu benar adanya.
Aku
memutuskan pergi, kembali ke negeri sebrang, kali ini aku memang tak ingin
pulang... luka itu terlalu sakit, sungguh aku tidak ingin kembali lagi, dan aku
hanya menyisakan uni yang menatapku penuh haru, air matanya yang perlahan jatuh
membuat benteng ketegaranku hilang. Uni yang selama ini nasehatnya selalu
kuabaikan, uni yang selama ini selalu membela dan melindungiku....
Maafkan
idan uni, untuk kali ini idan akan mengikuti nasehat uni, idan sudah terlalu
sering membuat uni menangis dari dulu... Biarkan idan pergi uni, ini terlalu
sakit uni, sungguh terlalu sakit.
Dari
Jauh kucoba tetap berusaha dekat
Menitipkanmu
pada dia yang kurasa amanat
Namun
sayang beribu sayang, rupanya menggunting dalam lipatan nyata ada dalam
hidupku.
(lost
inspiration)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar