"Kalau kamu bukan anak Raja dan bukan anak Ulama, maka Menulislah" semangat bersama keluarga OWOP.
Selasa, 19 April 2016
Tiga Cinta Satu Hati
Rabu, 13 April 2016
Senja nya uun
Banyak senja yang telah ku lewati meski selalu ku nikmati bersama mereka keluarga baru dengan anak-anak yang lucu.
Senja selalu mengajarkan ku arti bersyukur atas hari yang baru saja ku selesaikan dengan indah bersama mereka.
Akupun tak tahu entah berapa senja yang telah ku habiskan bersama mereka, mungkin banyak, bahkan susah untuk ku ungkapkan.
Namun, satu hal, aku selalu berharap di ujung senja bersamamu.
Menikmati langit sore bersama mereka, karena jika bersamaku itu berarti juga bersama mereka.
Aku tak tahu apa kau juga bisa menerima mereka, keluarga besar ku di jalan ini, penguatku untuk selalu bergerak dan bergerak, meski kadang aku lupa tentang diriku.
Percayalah, di suatu senja kuharap kita bersua, tersenyum ramah dan membiarkan mentari istirahat di peraduannya, hingga akhirnya kita bersama melewati liku ini.
Bersama menikmati senja yang entah sampai kapan kita nikmati secara terpisah.
#PuisiMalamUun
#thanksforpicture
Sabtu, 09 April 2016
Selaksa Cahaya Baru
Hampir saja pundak ini serasa tak sanggup menopang apa-apa yang menjadi tanggungan dan beban yang sebenarnya akan menjadi tangga menuju jalan panjang syurgaNya.
Saat keletihan, saat Fikiran, Hati dan Keadaan berbalik seolah membuat arus yang berlawanan bahkan curam, saat rasanya tubuh ini ingin berkata Cukup, saat rasanya bendera putih itu akan dikibarkan, saat kaki ini tak sanggup lagi melangkah, mencari tempat penguatan.
Saat itulah, saat itulah Kau kirimkan dia, Kau hadiahi dia, sosok yang entah siapa, bahkan kenalpun saat Kau hadirkan.
Tapi, saat itulah aku merasa ada ruh baru yang hadir, ada ghiroh yang Kau titipkan, ada selaksa cahaya yang Kau percikan, hingga rasanya ada tangan yang membantuku berdiri, tersenyum lalu mensenjajariku dalam jalan panjang ini.
Aku tak berharap ia menggenggam tanganku, namun ia paham akan apa yang harus dilakukan bersama dalam menyelesaikan misi ini, bukankah teman yang satu visi dan satu misi yang hanya bisa menyelesaikan target.
Aku tahu bersamanya ini akan kita selesaikan satu persatu, walau entah kapan ia di sini, namun hadirnya cukup untuk menguatkan ku bahwa semuanya akan dilalui bersama un, semua akan kita raih bersama, akan kita coba, dan akan kita selesaikan, meski bersama atau jika harus sendiri lagi.
Terimakasih sudah hadir, dan mau berjibaku bersama di Lembah ini.
Terimakasih telah memilih kami dan mencintai mereka, terimakasih telah hadir, sungguh, dengan tundukan takzim ku ucapkan Danke for coming.
@UniLilis
Jumat, 08 April 2016
Milad Debungnya Uun
Dia adik bungsunya uun di sini, di rumah baru bernama ukhuwah.
Dia adek bungsunya uun yang berhati lembut dan penuh kecemasan serta ketakutan tapi dia kuat.
Dia debungnya uun yang selalu berusaha tampil kuat dibalik kelemahan, terlihat bersahaja di balik keterpurukan, dan selalu ceria dibalik runtutan amanah dakwah.
Kini usianya sudah menyamai usia uun walau Juli nanti uun akan tua lagi.
Tapi kini, semoga kedewasaan dalam bertindak itu ia dapatkan, berfikir dan memberi solusi itu ia asah.
Dan semoga ia tak fokus pada masalah namun pada solusi.
Debungnya uun, selamat milad, semoga selalu istiqomah di jalan yang panjang ini, semoga selalu kuat di terjalnya jalan dakwah dan semoga bisa menjadi kunci dari setiap permasalahan.
Selamat milad debungnya uun, Barokallahu fi umrik sholehah.
Tetaplah bertahan meski kecewa dan masalah selalu saja datang menghadang.
@UniLilis
Jumat, 01 April 2016
Akhwat dan Ikhwan yang Lebih Muda
Untuk mereka akhwat or kakak-kakak yang dipinang oleh lelaki or ikhwan yang lebih muda, aku ingin menyampaikan kata selamat.
Yah, kata selamat untuk kakak yang menekan ego, mengenyampingkan amarah dan menerima dia yang mungkin selama ini biasa dipanggil nama atau mungkin dipanggil adik.
Berat memang, ketika hal itu harus dialami, ada kaget, shock, kecewa, bahkan mungkin marah, karena seberani itu adek tingkat meminang kita yang usianya jaaaaauh dari usianya.
Kadang ada rasa aneh, beda, kesal, dia yang biasa dianggap adik-adik, kini kudu dihormati dihargai dan dijadikan penuntun dalam hidup ini.
Tapi marilah kita melihat dari sisi yang berbeda, lihatlah dari sisi ikhwan or sang lelaki.
Kebayang g, apa yang ia fikirkan hingga akhirnya berani memilih dan meminang kita, kebayang g, apa yang bergejolak di hatinya ketika dengan bismillah ia memilih kita, sang kakak yang usianya jauh tua darinya.
Apa perasaannya ketika biasa menyapa kita dengan kakak, tapi akhirnya memanggil kita nama, bahkan mungkin dipanggil adinda, ditambah lagi bullyan teman sebaya.
Sebenarnya ia bebas memilih wanita sebayanya, atau wanita yang lebih kecil darinya yang mungkin bisa menenangkan hatinya, daripada menikahi kita yang lebih tua, mungkin sering menghardik nya atau jadi bahan curhat akhwat setingkatnya.
Itulah yang kubilang hebat dan sangat hebat, mereka menggunakan mata hati dan mata pemahaman bukan sekedar mata fisik belaka. Mereka memiliki visi yang indah, aku menyebutnya visi penyelamatan akhwat yang lebih tua, ah, betapa hebatnya mereka.
Jadi sekali lagi aku ucapkan selamat kepada kakak, uni, mbk, dan mereka yang dinikahinya oleh ikhwan lelaki terbaik yang memiliki pemahaman yang baik bahwa nikah bukan soal usia, tapi pemahaman bahwa pernikahan adalah jembatan awal menggapai dakwah yang panjang ini.
Selamat kk, selamat akhi, bahwa kau telah melihat dari sisi yang berbeda, selalu lah sakinah mawaddah warahmah wa dakwah.
@UniLilis